Petani padi seringkali mengalami tantangan yang menyebabkan gagal panen. Ada banyak faktornya, salah satunya adalah hama dan penyakit. Apa saja hama dan penyakit pada padi yang harus kita waspadai? Mari kita bahas!

Tantangan Utama Pertanian Padi

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah ancaman yang cukup besar bagi pertanian padi, yang dapat mengurangi hasil panen hingga 40% pada akhir abad ini. Padi adalah makanan pokok bagi sebagian besar populasi global dan sangat rentan terhadap perubahan iklim yang ekstrem. Cuaca ekstrem, peningkatan suhu, kenaikan permukaan laut,, dan el nino dapat memengaruhi produktivitas pertanian padi.

Kekeringan, banjir, dan badai yang semakin meningkat frekuensinya belakangan ini dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada iklim. Hal ini dapat berdampak serius pada sektor pertanian. Tanaman padi terancam gagal panen akibat kekurangan air selama kekeringan atau tanaman tenggelam akibat terlalu banyak air. Stres panas telah terbukti mengganggu kemampuan bunga tanaman untuk melakukan penyerbukan, sehingga hasil panen padi berkurang. Jika terjadi peningkatan suhu, akibatnya bisa fatal.

2. Serangan Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit pada tanaman padi merupakan ancaman serius yang dapat mengurangi hasil panen dan mengganggu keberlanjutan produksi padi. Namun, dengan penerapan strategi pengendalian yang tepat, kerugian akibat serangan hama dan penyakit dapat diminimalkan. Jika kita mengendalikan hama dan penyakit pada padi, produksi padi bisa tetap optimal.

 

Jenis-jenis Hama dan Penyakit Padi

1. Hama Wereng Coklat

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama utama yang menyerang tanaman padi dan dikenal sebagai hama yang sangat berbahaya. Hama ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi, bahkan dapat mengakibatkan gagal panen (puso).

2. Tikus Sawah

Tikus sawah mencari makan di sawah pada malam hari, terutama saat senja dan subuh. Pada siang hari, tikus bersembunyi di antara vegetasi, gulma, atau ladang dengan tanaman pada fase pematangan. Serangan pada fase generatif menimbulkan kerusakan paling parah karena tanaman padi tidak mampu membentuk anakan baru.

3. Penggerek Batang

Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman padi. Hama ini menyerang tanaman pada berbagai fase pertumbuhan, mulai dari fase vegetatif hingga generatif, dan dapat mengakibatkan penurunan hasil panen yang serius.

4. Keong Mas

Keong Mas adalah hama yang memarut jaringan tanaman padi, terutama pada tahap persemaian dan umur 10 hari setelah tanam (HST). Pengendalian dapat dilakukan dengan mengeringkan lahan sawah, membuat parit untuk mengumpulkan keong, dan menggunakan umpan perangkap.

5. Penyakit Blas

Penyakit blast (blas) yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae adalah salah satu penyakit paling merusak pada tanaman padi. Blas dapat menyerang semua fase pertumbuhan tanaman, mulai dari persemaian hingga panen, dan dapat menyebabkan kerugian hasil hingga 50-100% jika tidak dikendalikan.

6. Tungro

Penyakit tungro pada padi adalah salah satu penyakit yang signifikan dan merugikan, penyebabnya adalah infeksi dua jenis virus: Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Tungro merupakan ancaman serius bagi produksi padi, terutama di daerah-daerah dengan populasi wereng hijau tinggi.

 

Pengendalian Hama dan Penyakit Padi

Salah satu cara untuk mengendalikan hama dan penyakit pada padi adalah dengan menggunakan pupuk organik hayati. Jenis pupuk ini mengandung mikroba yang dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit jahat pada padi dan media tanamnya. Salah satunya adalah BIO-TRENT Multiguna.

Mikroorganisme yang terkandung dalam. BIO-TRENT Multiguna akan bekerja secara sinergis untuk merombak bahan organik yang ada di tanah, sebagai penyedia hara, penyedia hormon tumbuh, dan membantu mengendalikan penyakit. Selain membantu meningkatkan daya tahan padi terhadap serangan penyakit, BIO-TRENT dapat menghemat pemakaian pupuk kimia dan meningkatkan produksi tanaman.

PT. Biosindo Mitrajaya memproduksi pupuk organik hayati cair dan padat dengan bahan-bahan organik yang alami. Dengan menggunakan pupuk organik BIO-TRENT, kita dapat turut serta menjaga pelestarian lingkungan. Mari rawat padi kita dan tidak merusak lingkungan!

 

BACA JUGA

Solusi Hama dan Penyakit pada Jagung

7 Alasan Harus Menggunakan Pupuk Organik

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
PRODUK UNGGULAN

Konten Terbaru Lainnya

Artikel

Manfaat Susu Kedelai

Susu kedelai, atau susu soya, adalah salah satu alternatif susu

Hubungi Kami Untuk Dapatkan Penawaran Terbaik

Punya pertanyaan atau ingin melakukan konsultasi lebih lanjut terhadap kebutuhan Anda saat ini? Hubungi kami untuk mendapatkan layanan konsultasi profesional tanpa biaya sekarang juga

× Konsultasi